Selasa, 08 Juli 2014

Kemajuan teknologi terhadap pendidikan

Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Adapun pendidikan ialah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.

Sedangkan Teknologi informasi sekarang ini berkembang sedemikian pesatnya sehingga diperlukan antisipasi untuk perancangan sistem informasi dimasa datang. Teknologi komputer misalnya saat ini telah berkembang sedemikian jauh sehingga memasuki teori-teori yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan. Fungsi-fungsi dan fasilitas-fasilitas komputer yang diberikan saat ini mungkin hanya pernah dibayangkan oleh beberapa orang saja beberapa tahun yang lalu.

Dan seperti yang kita lihat selama ini didalam kehidupan kita sehari-hari perkembangan teknologi sudah tidak asing lagi bagi kita, setiap saat kita dapat meng-aplikasikannya dimanapun kita berada. Seperti sederhananya, ialah telepon genggam. Sudah tidak tabuh lagi bagi kita untuk memiliki barang-barang seperti telepon genggam dengan berbagai jenis mereknya. Telepon genggam itu sendiri dapat mendidik kita dan dapat juga merusak atau lebih lagi membuat kita malas dalam beraktivitas di dunia nyatanya. Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Lebih juga didalam pendidikan kita dapat mengenal proyektor yang digunakan oleh para pengajar dalam belajar kepada peserta didik, itu juga dapat mempermudah dan menabah niat belajar siswa karna didalamnya kita dapat berkreasi dalam meng-aplikasikan gambar dan kata. Juga sangat baik jika semua siswa dengan rata dpat menikmati dan merasakan kemajuan teknologi didalam dunia pendidikan yang menjadikan siswa juga semakin luas dalam pengetahuannya.

Hasil Observasi Kelompok 8 ( Genap )

Nama kelompok : Ketua         : Evelyn (13-076)
                              Anggota    : Fariz Hafizhan (13-026)
                                                Aji Damadan (13-056)
                                                Syaila Annury (13-058)
                                                Malindo Agnes (13-136)
1. OBSERVASI
Kami melakukan observasi di SMA Cahaya selama 2 hari. Observasi pertama yang dilakukan oleh kelompok kami adalah pada tanggal 03 Maret 2014. Pada hari pertama, kami melihat bagaimana sistem pengajaran guru di kelas XI IPS1. Kami juga melihat bagaimana sikap murid terhadap guru yang sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Kemudian pada keesokan harinya, yaitu tanggal 04 Maret 2014, kami melakukan observasi pada setting lokasi sekolah secara menyeluruh.

2. LOKASI
SMA Cahaya : Jl. Hayam Wuruk No. 11 Medan

3. WAKTU
Senin, 03 Maret 2014 pukul 11.00-11.30
Selasa, 04 Maret 2014 pukul 11.30-12.30

4. HASIL OBSERVASI
Dari observasi mengenai dinamika pembelajaran di kelas, kelompok kami melihat bahwa dinamika pembelajaran antara siswa dan guru berjalan dengan baik. Banyak interaksi antara guru dan siswa. Guru sangat serius dalam mengajar dan terkadang guru menyelinginya dengan bercandaan untuk mencairkan suasana. Agar materi mudah dipahami oleh murid-muridnya, guru memberi contoh yang nyata pada  murid. Guru melibatkan murid pada proses pengajarannya. Misalnya, guru memberi contoh di papan tulis dan memanggil 1 orang siswa untuk menyelesaikan soal tersebut. Kemudian guru memberikan soal latihan kepada semua murid supaya guru mengetahui apakah muridnya sudah benar-benar mengerti atau belum mengerti. Untuk murid yang belum begitu mengerti, guru memberikan waktu kepada murid yang digunakan untuk bertanya kepada teman yang lebih mengerti (kerja kelompok). Sehingga murid akan menjadi lebih aktif. Guru juga berjalan untuk memperhatikan murid-muridnya dan membantu murid yang mengalami kesukaran dalam menyelesaikan soal-soal.
Cara berbicara guru sangat jelas dan tegas dalam  menyalurkan materi kepada muridnya. Guru juga dapat berkomunikasi dengan baik kepada murid-muridnya. Sehingga materi dapat tersalurkan denga baik kepada muridnya. Guru memakai bahasa yang mudah dimengerti. Sehingga proses pengajaran berjalan cukup baik.
Sorot tatap mata guru tajam kepada murid-muridnya yang berarti guru sangat antusias dalam proses mengajar sehingga murid terlihat sangat menangkap materi yang diberikan oleh gurunya.
Body language guru terlihat sangat memperkuat pengaruh komunikasi antara guru dengan murid. Guru terlihat menekankan suatu pesan dalam body languagenya.  Contohnya: ketika guru membuat sebuah contoh kepada muridnya, maka dia langsung mempraktekkan apa yang sedang beliau jelaskan.
5.ANALISIS SINGKAT DENGAN TEORI BELAJAR
  • Pengetahuan dan Keahlian Profesional
  1. Penguasaan Materi Pelajaran.
                   Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru juga harus mempunyai strategi pengajaran yang didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pelajaran, dan manajemen kelas. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas. Di kelas yang kami observasi, guru yang mengajar sudah menguasai materi pelajaran dengan baik dan sangat bagus dalam menyalurkan materinya. Tetapi, di dalam kelas belum ada teknologi yang mendukung proses pembelajaran, seperti layar proyektor. Namun, murid-murid tetap bersemangat dalam menerima materi yang diberikan oleh guru.

     2.  Strategi Pengajaran
            Dalam strategi pengajaran terdapat prinsip konstruktivisme yang merupakan inti dari filsafat pendidikan William James dan John Dewey. Konstruktivisme menekankan agar individu dapat secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Konstruktivisme juga menekankan pada kolaborasi anak-anak untuk saling bekerja sama supaya dapat mengetahui dan memahami pelajaran. Berdasarkan observasi kelompok kami, guru yang di dalam kelas menggunakan prinsip konstruktivisme, di mana guru mendorong anak untuk berpikir secara kritis. Murid-murid diberikan soal latihan dan guru membiarkan murid mencari jawaban atas soal yang telah diberikan dengan membentuk kelompok. Mereka dituntut untuk menjadi lebih aktif dan dapat memecahkan soal tersebut. 

    3. Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
            Guru harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. Dalam menyusun rencana, guru memikirkan tentang cara agar pelajaran bisa menantang sekaligus menarik. Dalam kelas, dapat dilihat bahwa guru menyuruh 1 orang murid untuk menyelesaikan soal di depan. Dengan begini, murid akan tertantang untukk menyelesaikan soal tersebut. Tetapi murid yang di depan kurang mengerti bagaimana harus menjawab soal matematika tersebut. Sehingga akhirnya guru membantu menjelaskan kepada murid yang di depan sekaligus melakukan interaksi dengan murid-murid yang duduk di bangku. Tujuan dari guru adalah supaya murid tersebut dapat meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya. 

    4. Keahlian Manajemen Kelas
            Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru juga harus membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif. Dalam kelas yang kami observasi, guru sudah memiliki keahlian manajemen dalam kelas. Terkadang guru akan mendiamkan murid jika ada yang berbicara. Suasana kelas lumayan kondusif karena mereka cukup mendengarkan dan memerhatikan guru dengan seksama. Guru juga aktif berinteraksi kepada murid-murid, sehingga mereka tetap aktif bersama. Tetapi suasana mulai sedikit ribut ketika sudah dibentuk kelompok. Hal tersebut lumayan wajar, karena jika dibentuk kelompok maka murid-murid akan menerima dan ikut berbicara dan bertanya mengenai  bagian mana yang belum dipahami. Guru juga memonitoring dalam kerja kelompok tersebut. 

5.  Keahlian Motivasional
            Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Dalam kelas yang diobservasi, guru memotivasi murid dengan terus memberikan soal-soal yang baru dan sulit. Jadi dengan demikian, murid akan termotivasi untuk memecahkan soal tersebut meskipun mendapatkan soal yang baru dan sulit.

6.  Keahlian Komunikasi
            Guru yang efektif juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi dengan murid. Dalam observasi kami, ini dapat dilihat ketika guru menyalurkan materi kepada murid-muridnya. Komunikasi menjadi hal yang penting. Karena dengan komunikasi yang bagus, murid dapat dengan mudah mencerna apa yang disampaikan oleh gurunya dan murid juga mengerti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam materi yang telah disampaikan tersebut. 

  •   TEORI PIAGET
          Murid-murid sudah menggunakan tahap operasional formal. Pada pemikiran ini, remaja akan   berpikir lebih abstrak, idealistis, dan logis. Hal ini terlihat dari segi murid mengerjakan soal tersebut. Murid sudah bisa berpikir rumus mana yang cocok untuk digunakan dalam mengerjakan soal tersebut. Murid juga sudah bisa membedakan rumus yang berbeda-beda dengan penggunaannya. Kemudian, murid akan mengevaluasi rumus tersebut dengan membuat kerangka-kerangka dari rumus tersebut. Ketika sudah mendapatkan jawaban dari soal tersebut, maka murid akan diminta untuk menginterpretasikan data tersebut.

  • TEORI LEV VYGOTSKY
  1.  Gunakan zone of proximal development 
           Mengajar harus dimulai pada batas atas zona, di mana murid mampu untuk mencapai tujuan    dengan kerja sama erat dengan pengajar. Pada kelas yang kami observasi, guru sudah menggunakan ZPD. Hal  ini terlihat pada saat pelajaran diberikan, dengan penjelasan berulang-ulang yang dijelaskan oleh guru, murid akan mengorganisasikan dan menguasai urutan-urutan dalam mengerjakan soal matematika tersebut.

     2. Gunakan teknik scaffolding
         Scaffolding adalah teknik untuk mengubah bantuan level untuk belajar. Hal ini juga di terapkan oleh guru matematika tersebut. Guru mengawasi murid yang sedang mengerjakan soal, jika murid tampak ragu, maka guru akan memberikan bantuan dan menjelaskannya kepada murid.

      3.Gunakan teman sesama murid yang lebih ahli sebagai guru.
            Dalam teori Vygotsky, bukan hanya orang dewasa saja yang penting dalam membantu murid, tetapi murid juga bisa mendapat manfaat atau petunjuk dari teman yang lebih ahli. Hal ini juga tampak pada kelas matematika ini. Guru membentuk kerja kelompok untuk para murid dalam membuat tugas. Di mana murid saling bertanya kepada murid lain yang lebih mengerti dari mereka.

      4.  Dorong pembelajaran kolaboratif dan sadari bahwa pembelajaran melibatkan suatu komunitas orang yang belajar.
           Anak tidak belajar sendiri. Melainkan bekerja sama dalam komunitas pelajar. Hal ini dapat dilihat dari kerja kelompok yang dibentuk. Mereka bekerja sama dalam memecahkan pertanyaan yang diberikan oleh guru.

  • PANDANGAN SIEGLER
Robert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik dari pendekatan pemrosesan informasi, yaitu : proses berpikir, mekanisme pengubah, dan modifikasi diri.
1. Pemikiran
Menurut pandangan Siegler, berpikir adalah pemrosesan informasi. Siegler menyatakan bahwa ketika anak merasakan, melakukan penyandian, mempresentasikan, dan menyimpan informasi dari dunia sekelilingnya, mereka sedang melakukan proses berpikir. Dalam observasi, kami melihat bahwa semua murid-murid di kelas menggunakan proses pemikiran ini. Hal ini terlihat jelas sejak proses pengajaran berlangsung. Setiap murid yang menerima pelajaran pasti akan menyimpan pelajaran tersebut di dalam memori dengan melakukan pengkodean (penyandian) terlebih dahulu. Apabila murid bingung terhadap materi yang diajarkan, berarti murid sedang melakukan proses berpikir. Guru akan menjelaskan sampai mereka benar-benar mengerti mengenai materi tersebut.

     2.  Mekanisme Pengubah
   Ada mekanisme yang bekerja sama menciptakan perubahan dalam keterampilan kognitif  anak:
  • Encoding (penyandian)
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Dalam observasi kelas matematika, murid melakukan penyandian terhadap materi-materi yang baru diajarkan. Misalnya dalam segi rumus. Murid akan membuat penyandian terhadap rumus. Sehingga murid mengetahui kapan rumus tersebut dapat digunakan pada soal yang tepat.

  • Otomatisitas
Otomatisitas adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit. Dalam kelas matematika tersebut, murid-murid tidak mungkin memproses infomasi dengan sedikit. Karena dalam pelajaran matematika diperlukan informasi yang banyak supaya dapat lebih memahami materinya dan supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan rumus. 

  • Konstruksi  Strategi
Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses informasi. Siegler mengatakan bahwa anak perlu menyandikan informasi kunci untuk suatu problem dan mengoordinasikan informasi tersebut dengan pengetahuan sebelumnya yang relevan untuk memecahkan masalah. Pada kelas matematika, murid-murid memakai konstruksi strategi dalam menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru. Di mana murid menggabungkan pengetahuan yang baru didapat dengan pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya. Sehingga murid dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan menggunakan pengetahuan yang telah digabung tersebut. Seperti yang dilakukan oleh guru matematika, guru mengulang kembali pelajaran dari kelas sebelumnya, supaya murid-murid tetap meningat dan supaya mereka mengetahui bahwa dalam pelajaran tersebut masih berkaitan dengan materi dari kelas sebelumnya.

  • Generalisasi
Anak perlu melakukan generalisasi, atau mengaplikasikan, strategi pada problem lain. Pada pertanyaan yang baru dan sulit murid akan menyusun strategi untuk memecahkan pertanyaan dalam kondisi yang baru.

      3.   Modifikasi Diri
  Mereka menggunakan pengetahuan  dan strategi yang telah mereka pelajari untuk menyesuaikan respons pada situasi pembelajaran yang baru. Dalam kelas matematika tersebut, murid-murid menggunakaan pengetahuan yang telah dimiliki dan menyesuaikan pengetahuan tersebut dengan bentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setiap pengetahuan akan diproses dan dari proses tersebut, murid akan mendapatkan solusi yang tepat untuk memecahkan pertanyaan tersebut.

6. KESIMPULAN
Dari hasil observasi kelompok kami, kami dapat melihat bahwa proses pengajaran lumayan bagus. Guru tidak hanya fokus pada murid yang di depan, tetapi guru aktif dan menguasai kelas dengan baik. Sehingga murid yang duduk di belakang juga aktif mengikuti pembelajaran.  Guru terlihat mengulangi pelajaran kelas X untuk mengingatkan muridnya bahwa pelajaran tersebut ada kaitannya. Dan pembelajaran yang dipakai guru tersebut memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya pada murid lainnya yang lebih mengerti untuk menyelesaikan soal-soal yang dianggap sukar (kerja kelompok). Sehingga murid dapat berperan aktif secara bersama. Interaksi antara guru dan murid juga terus dipakai agar tidak terjadinya kecanggungan antara guru dan siswa. Memang di dalam kelas tidak terdapat proyektor untuk mendukung proses pengajaran. Tetapi hal tersebut tidak menjadi hambatan kepada muridnya. Semua murid tetap antusias mendengarkan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Menurut kelompok kami, fasilitas sekolah lumayan lengkap. Karena terdiri dari beberapa laboratorium yang mendukung proses pembelajaran murid. Misalnya laboratorium komputer. Lab komputer tersebut sangat mendukung karena murid dapat mempelajari teknologi dengan mendapatkan informasi yang terupdate.

7.TESTIMONI KELOMPOK

Evelyn
Observasi ini lumayan seru dan membutuhkan perjuangan. Persiapan sangat dibutuhkan dalam melakukan observasi. Kelompok kami agak sedikit bingung dikarenakan adanya anggota kelompok yang tidak mau ikut berpendapat. Pada saat mau melakukan observasi, kami agak susah untuk mengatur waktunya, karena adanya jadwal yang tidak cocok dengan anggota lain. Namun pada akhirnya, kami dapat melakukan observasi tersebut. Banyak rintangan dari observasi ini, salah satunya adalah persiapan kelompok belum begitu matang dan terjadi perbedaan pendapat. Tetapi mendengarkan pendapat yang lebih cocok dengan situasi tersebut sangat menjadi hal yang penting. Kami lebih belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Pembelajaran dan pengajaran di sekolah tersebut berjalan dengan bagus. Penyampaian materi sangat mudah dicerna oleh murid-muridnya, karena pada saat pengajaran, guru memakai contoh yang mudah dan dipahami oleh semua murid. Tentunya observasi ini sangat menambah pengalaman dan pengetahuan saya dalam bidang psikologi pendidikan ini.

Fariz Hafizhan
Tugas yang diberikan Ibu sangat baik untuk pengetahuan kami untuk ke depannya. Pada awal mau melakukan observasi, kami terlebih dahulu menentukan sekolah mana yang akan kami observasi. Kemudian kami sekelompok menentukan untuk observasi ke SMA Cahaya Medan. Kemudian kami meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sekolah untuk melakukan observasi. Setelah diizinkan masuk untuk observasi, kami sekelompok membagi tugas ke masing-masing anggota hingga sampai selesainya observasi. Menurut saya, observasi yang kami lakukan sangat menarik dan bermanfaat bagi kami di dalam ruang lingkup psikologi pendidikan. Terima kasih bu, atas tugas yang telah diberikan kepada kami.

Aji Damadan
Cara pengajaran pada saat observasi sangat baik, dikarenakan cara menjelaskan materi yang dibawakan oleh guru sangat focus sehingga membuat murid semakin mengerti mengenai apa yang dijelaskan oleh guru dan juga adanya komunikasi yang baik antara murid dan guru. Sehingga suasana kelas semakin hidup dan lebih berwarna.

Syaila Annury
Observasi ini cukup menambah banyak pelajaran kepada saya. Meskipun awalnya sangatlah sulit untuk mendapatkan izin dari sekolah tersebut. Di sekolah ini, saya mendapatkan pelajaran tentang toleransi, karena meskipun saya seorang muslimah yang memakai jilbab, baik guru-gurunya maupun murid-murid di sekolah tersebut tetap bersikap ramah dan sopan serta santun terhadap kehadiran saya di tengah-tengah mereka. Di sekolah ini, saya juga melihat tenaga pendidik maupun muridnya sangatlah akrab seperti tidak ada jarak di antara mereka. Murid di kelas yang kami jadikan penelitian menunjukkan respon yang cukup baik. Mereka belajar sangat serius tetapi santai, cara belajarnya sangat asyik, karena meskipun diberikan materi dengan pertanyaan-pertanyaan langsung, mereka tetap aktif belajar, guru juga sesekali memberikan candaan sebagai selingan. Menurut saya, observasi psikologi pendidikan ini sangat seru. Karena banyak pelajaran yang dapat diambil.

Malindo Agnes
Observasi yang kami lakukan mengenai cara mengajar guru berjalan dengan baik. Pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada murid dapat diterima dan ditangkap dengan baik oleh murid. Tujuan guru pun tercapai, yaitu murid-muridnya berhasil mengenal dan memakai konsep yang diajarkan oleh guru. Kerja kelompok yang dibentuk sangat membantu cara belajar murid, karena dengan begitu murid akan lebih aktif.




Hasil Observasi Kelompok 8 ( Genap )
Nama kelompok : Ketua         : Evelyn (13-076)
                              Anggota    : Fariz Hafizhan (13-026)
                                                Aji Damadan (13-056)
                                                Syaila Annury (13-058)
                                                Malindo Agnes (13-136)
1. OBSERVASI
Kami melakukan observasi di SMA Cahaya selama 2 hari. Observasi pertama yang dilakukan oleh kelompok kami adalah pada tanggal 03 Maret 2014. Pada hari pertama, kami melihat bagaimana sistem pengajaran guru di kelas XI IPS1. Kami juga melihat bagaimana sikap murid terhadap guru yang sedang menjelaskan pelajaran di depan kelas. Kemudian pada keesokan harinya, yaitu tanggal 04 Maret 2014, kami melakukan observasi pada setting lokasi sekolah secara menyeluruh.

2. LOKASI
SMA Cahaya : Jl. Hayam Wuruk No. 11 Medan

3. WAKTU
Senin, 03 Maret 2014 pukul 11.00-11.30
Selasa, 04 Maret 2014 pukul 11.30-12.30

4. HASIL OBSERVASI
Dari observasi mengenai dinamika pembelajaran di kelas, kelompok kami melihat bahwa dinamika pembelajaran antara siswa dan guru berjalan dengan baik. Banyak interaksi antara guru dan siswa. Guru sangat serius dalam mengajar dan terkadang guru menyelinginya dengan bercandaan untuk mencairkan suasana. Agar materi mudah dipahami oleh murid-muridnya, guru memberi contoh yang nyata pada  murid. Guru melibatkan murid pada proses pengajarannya. Misalnya, guru memberi contoh di papan tulis dan memanggil 1 orang siswa untuk menyelesaikan soal tersebut. Kemudian guru memberikan soal latihan kepada semua murid supaya guru mengetahui apakah muridnya sudah benar-benar mengerti atau belum mengerti. Untuk murid yang belum begitu mengerti, guru memberikan waktu kepada murid yang digunakan untuk bertanya kepada teman yang lebih mengerti (kerja kelompok). Sehingga murid akan menjadi lebih aktif. Guru juga berjalan untuk memperhatikan murid-muridnya dan membantu murid yang mengalami kesukaran dalam menyelesaikan soal-soal.
Cara berbicara guru sangat jelas dan tegas dalam  menyalurkan materi kepada muridnya. Guru juga dapat berkomunikasi dengan baik kepada murid-muridnya. Sehingga materi dapat tersalurkan denga baik kepada muridnya. Guru memakai bahasa yang mudah dimengerti. Sehingga proses pengajaran berjalan cukup baik.
Sorot tatap mata guru tajam kepada murid-muridnya yang berarti guru sangat antusias dalam proses mengajar sehingga murid terlihat sangat menangkap materi yang diberikan oleh gurunya.
Body language guru terlihat sangat memperkuat pengaruh komunikasi antara guru dengan murid. Guru terlihat menekankan suatu pesan dalam body languagenya.  Contohnya: ketika guru membuat sebuah contoh kepada muridnya, maka dia langsung mempraktekkan apa yang sedang beliau jelaskan.
5.ANALISIS SINGKAT DENGAN TEORI BELAJAR
  • Pengetahuan dan Keahlian Profesional
  1. Penguasaan Materi Pelajaran.
                   Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru juga harus mempunyai strategi pengajaran yang didukung oleh metode penetapan tujuan, rancangan pelajaran, dan manajemen kelas. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas. Di kelas yang kami observasi, guru yang mengajar sudah menguasai materi pelajaran dengan baik dan sangat bagus dalam menyalurkan materinya. Tetapi, di dalam kelas belum ada teknologi yang mendukung proses pembelajaran, seperti layar proyektor. Namun, murid-murid tetap bersemangat dalam menerima materi yang diberikan oleh guru.

     2.  Strategi Pengajaran
            Dalam strategi pengajaran terdapat prinsip konstruktivisme yang merupakan inti dari filsafat pendidikan William James dan John Dewey. Konstruktivisme menekankan agar individu dapat secara aktif menyusun dan membangun pengetahuan dan pemahaman. Konstruktivisme juga menekankan pada kolaborasi anak-anak untuk saling bekerja sama supaya dapat mengetahui dan memahami pelajaran. Berdasarkan observasi kelompok kami, guru yang di dalam kelas menggunakan prinsip konstruktivisme, di mana guru mendorong anak untuk berpikir secara kritis. Murid-murid diberikan soal latihan dan guru membiarkan murid mencari jawaban atas soal yang telah diberikan dengan membentuk kelompok. Mereka dituntut untuk menjadi lebih aktif dan dapat memecahkan soal tersebut. 

    3. Penetapan Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
            Guru harus menentukan tujuan pengajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu. Dalam menyusun rencana, guru memikirkan tentang cara agar pelajaran bisa menantang sekaligus menarik. Dalam kelas, dapat dilihat bahwa guru menyuruh 1 orang murid untuk menyelesaikan soal di depan. Dengan begini, murid akan tertantang untukk menyelesaikan soal tersebut. Tetapi murid yang di depan kurang mengerti bagaimana harus menjawab soal matematika tersebut. Sehingga akhirnya guru membantu menjelaskan kepada murid yang di depan sekaligus melakukan interaksi dengan murid-murid yang duduk di bangku. Tujuan dari guru adalah supaya murid tersebut dapat meraih hasil maksimal dari kegiatan belajarnya. 

    4. Keahlian Manajemen Kelas
            Aspek penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama dan mengorientasikan kelas ke tugas-tugas. Guru juga harus membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif. Dalam kelas yang kami observasi, guru sudah memiliki keahlian manajemen dalam kelas. Terkadang guru akan mendiamkan murid jika ada yang berbicara. Suasana kelas lumayan kondusif karena mereka cukup mendengarkan dan memerhatikan guru dengan seksama. Guru juga aktif berinteraksi kepada murid-murid, sehingga mereka tetap aktif bersama. Tetapi suasana mulai sedikit ribut ketika sudah dibentuk kelompok. Hal tersebut lumayan wajar, karena jika dibentuk kelompok maka murid-murid akan menerima dan ikut berbicara dan bertanya mengenai  bagian mana yang belum dipahami. Guru juga memonitoring dalam kerja kelompok tersebut. 

5.  Keahlian Motivasional
            Guru yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar. Dalam kelas yang diobservasi, guru memotivasi murid dengan terus memberikan soal-soal yang baru dan sulit. Jadi dengan demikian, murid akan termotivasi untuk memecahkan soal tersebut meskipun mendapatkan soal yang baru dan sulit.

6.  Keahlian Komunikasi
            Guru yang efektif juga bekerja untuk meningkatkan keahlian komunikasi dengan murid. Dalam observasi kami, ini dapat dilihat ketika guru menyalurkan materi kepada murid-muridnya. Komunikasi menjadi hal yang penting. Karena dengan komunikasi yang bagus, murid dapat dengan mudah mencerna apa yang disampaikan oleh gurunya dan murid juga mengerti sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dalam materi yang telah disampaikan tersebut. 

  •   TEORI PIAGET
          Murid-murid sudah menggunakan tahap operasional formal. Pada pemikiran ini, remaja akan   berpikir lebih abstrak, idealistis, dan logis. Hal ini terlihat dari segi murid mengerjakan soal tersebut. Murid sudah bisa berpikir rumus mana yang cocok untuk digunakan dalam mengerjakan soal tersebut. Murid juga sudah bisa membedakan rumus yang berbeda-beda dengan penggunaannya. Kemudian, murid akan mengevaluasi rumus tersebut dengan membuat kerangka-kerangka dari rumus tersebut. Ketika sudah mendapatkan jawaban dari soal tersebut, maka murid akan diminta untuk menginterpretasikan data tersebut.

  • TEORI LEV VYGOTSKY
  1.  Gunakan zone of proximal development 
           Mengajar harus dimulai pada batas atas zona, di mana murid mampu untuk mencapai tujuan    dengan kerja sama erat dengan pengajar. Pada kelas yang kami observasi, guru sudah menggunakan ZPD. Hal  ini terlihat pada saat pelajaran diberikan, dengan penjelasan berulang-ulang yang dijelaskan oleh guru, murid akan mengorganisasikan dan menguasai urutan-urutan dalam mengerjakan soal matematika tersebut.

     2. Gunakan teknik scaffolding
         Scaffolding adalah teknik untuk mengubah bantuan level untuk belajar. Hal ini juga di terapkan oleh guru matematika tersebut. Guru mengawasi murid yang sedang mengerjakan soal, jika murid tampak ragu, maka guru akan memberikan bantuan dan menjelaskannya kepada murid.

      3.Gunakan teman sesama murid yang lebih ahli sebagai guru.
            Dalam teori Vygotsky, bukan hanya orang dewasa saja yang penting dalam membantu murid, tetapi murid juga bisa mendapat manfaat atau petunjuk dari teman yang lebih ahli. Hal ini juga tampak pada kelas matematika ini. Guru membentuk kerja kelompok untuk para murid dalam membuat tugas. Di mana murid saling bertanya kepada murid lain yang lebih mengerti dari mereka.

      4.  Dorong pembelajaran kolaboratif dan sadari bahwa pembelajaran melibatkan suatu komunitas orang yang belajar.
           Anak tidak belajar sendiri. Melainkan bekerja sama dalam komunitas pelajar. Hal ini dapat dilihat dari kerja kelompok yang dibentuk. Mereka bekerja sama dalam memecahkan pertanyaan yang diberikan oleh guru.

  • PANDANGAN SIEGLER
Robert Siegler (1998) mendeskripsikan tiga karakteristik dari pendekatan pemrosesan informasi, yaitu : proses berpikir, mekanisme pengubah, dan modifikasi diri.
1. Pemikiran
Menurut pandangan Siegler, berpikir adalah pemrosesan informasi. Siegler menyatakan bahwa ketika anak merasakan, melakukan penyandian, mempresentasikan, dan menyimpan informasi dari dunia sekelilingnya, mereka sedang melakukan proses berpikir. Dalam observasi, kami melihat bahwa semua murid-murid di kelas menggunakan proses pemikiran ini. Hal ini terlihat jelas sejak proses pengajaran berlangsung. Setiap murid yang menerima pelajaran pasti akan menyimpan pelajaran tersebut di dalam memori dengan melakukan pengkodean (penyandian) terlebih dahulu. Apabila murid bingung terhadap materi yang diajarkan, berarti murid sedang melakukan proses berpikir. Guru akan menjelaskan sampai mereka benar-benar mengerti mengenai materi tersebut.

     2.  Mekanisme Pengubah
   Ada mekanisme yang bekerja sama menciptakan perubahan dalam keterampilan kognitif  anak:
  • Encoding (penyandian)
Encoding adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Dalam observasi kelas matematika, murid melakukan penyandian terhadap materi-materi yang baru diajarkan. Misalnya dalam segi rumus. Murid akan membuat penyandian terhadap rumus. Sehingga murid mengetahui kapan rumus tersebut dapat digunakan pada soal yang tepat.

  • Otomatisitas
Otomatisitas adalah kemampuan untuk memproses informasi dengan sedikit. Dalam kelas matematika tersebut, murid-murid tidak mungkin memproses infomasi dengan sedikit. Karena dalam pelajaran matematika diperlukan informasi yang banyak supaya dapat lebih memahami materinya dan supaya tidak terjadi kesalahan dalam penggunaan rumus. 

  • Konstruksi  Strategi
Konstruksi strategi adalah penemuan prosedur baru untuk memproses informasi. Siegler mengatakan bahwa anak perlu menyandikan informasi kunci untuk suatu problem dan mengoordinasikan informasi tersebut dengan pengetahuan sebelumnya yang relevan untuk memecahkan masalah. Pada kelas matematika, murid-murid memakai konstruksi strategi dalam menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru. Di mana murid menggabungkan pengetahuan yang baru didapat dengan pengetahuan yang sudah didapat sebelumnya. Sehingga murid dapat menyelesaikan pertanyaan tersebut dengan menggunakan pengetahuan yang telah digabung tersebut. Seperti yang dilakukan oleh guru matematika, guru mengulang kembali pelajaran dari kelas sebelumnya, supaya murid-murid tetap meningat dan supaya mereka mengetahui bahwa dalam pelajaran tersebut masih berkaitan dengan materi dari kelas sebelumnya.

  • Generalisasi
Anak perlu melakukan generalisasi, atau mengaplikasikan, strategi pada problem lain. Pada pertanyaan yang baru dan sulit murid akan menyusun strategi untuk memecahkan pertanyaan dalam kondisi yang baru.

      3.   Modifikasi Diri
  Mereka menggunakan pengetahuan  dan strategi yang telah mereka pelajari untuk menyesuaikan respons pada situasi pembelajaran yang baru. Dalam kelas matematika tersebut, murid-murid menggunakaan pengetahuan yang telah dimiliki dan menyesuaikan pengetahuan tersebut dengan bentuk pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setiap pengetahuan akan diproses dan dari proses tersebut, murid akan mendapatkan solusi yang tepat untuk memecahkan pertanyaan tersebut.

6. KESIMPULAN
Dari hasil observasi kelompok kami, kami dapat melihat bahwa proses pengajaran lumayan bagus. Guru tidak hanya fokus pada murid yang di depan, tetapi guru aktif dan menguasai kelas dengan baik. Sehingga murid yang duduk di belakang juga aktif mengikuti pembelajaran.  Guru terlihat mengulangi pelajaran kelas X untuk mengingatkan muridnya bahwa pelajaran tersebut ada kaitannya. Dan pembelajaran yang dipakai guru tersebut memberikan kesempatan kepada murid untuk bertanya pada murid lainnya yang lebih mengerti untuk menyelesaikan soal-soal yang dianggap sukar (kerja kelompok). Sehingga murid dapat berperan aktif secara bersama. Interaksi antara guru dan murid juga terus dipakai agar tidak terjadinya kecanggungan antara guru dan siswa. Memang di dalam kelas tidak terdapat proyektor untuk mendukung proses pengajaran. Tetapi hal tersebut tidak menjadi hambatan kepada muridnya. Semua murid tetap antusias mendengarkan guru yang sedang menjelaskan di depan kelas. Menurut kelompok kami, fasilitas sekolah lumayan lengkap. Karena terdiri dari beberapa laboratorium yang mendukung proses pembelajaran murid. Misalnya laboratorium komputer. Lab komputer tersebut sangat mendukung karena murid dapat mempelajari teknologi dengan mendapatkan informasi yang terupdate.

7.TESTIMONI KELOMPOK

Evelyn
Observasi ini lumayan seru dan membutuhkan perjuangan. Persiapan sangat dibutuhkan dalam melakukan observasi. Kelompok kami agak sedikit bingung dikarenakan adanya anggota kelompok yang tidak mau ikut berpendapat. Pada saat mau melakukan observasi, kami agak susah untuk mengatur waktunya, karena adanya jadwal yang tidak cocok dengan anggota lain. Namun pada akhirnya, kami dapat melakukan observasi tersebut. Banyak rintangan dari observasi ini, salah satunya adalah persiapan kelompok belum begitu matang dan terjadi perbedaan pendapat. Tetapi mendengarkan pendapat yang lebih cocok dengan situasi tersebut sangat menjadi hal yang penting. Kami lebih belajar untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain. Pembelajaran dan pengajaran di sekolah tersebut berjalan dengan bagus. Penyampaian materi sangat mudah dicerna oleh murid-muridnya, karena pada saat pengajaran, guru memakai contoh yang mudah dan dipahami oleh semua murid. Tentunya observasi ini sangat menambah pengalaman dan pengetahuan saya dalam bidang psikologi pendidikan ini.

Fariz Hafizhan
Tugas yang diberikan Ibu sangat baik untuk pengetahuan kami untuk ke depannya. Pada awal mau melakukan observasi, kami terlebih dahulu menentukan sekolah mana yang akan kami observasi. Kemudian kami sekelompok menentukan untuk observasi ke SMA Cahaya Medan. Kemudian kami meminta izin terlebih dahulu kepada pihak sekolah untuk melakukan observasi. Setelah diizinkan masuk untuk observasi, kami sekelompok membagi tugas ke masing-masing anggota hingga sampai selesainya observasi. Menurut saya, observasi yang kami lakukan sangat menarik dan bermanfaat bagi kami di dalam ruang lingkup psikologi pendidikan. Terima kasih bu, atas tugas yang telah diberikan kepada kami.

Aji Damadan
Cara pengajaran pada saat observasi sangat baik, dikarenakan cara menjelaskan materi yang dibawakan oleh guru sangat focus sehingga membuat murid semakin mengerti mengenai apa yang dijelaskan oleh guru dan juga adanya komunikasi yang baik antara murid dan guru. Sehingga suasana kelas semakin hidup dan lebih berwarna.

Syaila Annury
Observasi ini cukup menambah banyak pelajaran kepada saya. Meskipun awalnya sangatlah sulit untuk mendapatkan izin dari sekolah tersebut. Di sekolah ini, saya mendapatkan pelajaran tentang toleransi, karena meskipun saya seorang muslimah yang memakai jilbab, baik guru-gurunya maupun murid-murid di sekolah tersebut tetap bersikap ramah dan sopan serta santun terhadap kehadiran saya di tengah-tengah mereka. Di sekolah ini, saya juga melihat tenaga pendidik maupun muridnya sangatlah akrab seperti tidak ada jarak di antara mereka. Murid di kelas yang kami jadikan penelitian menunjukkan respon yang cukup baik. Mereka belajar sangat serius tetapi santai, cara belajarnya sangat asyik, karena meskipun diberikan materi dengan pertanyaan-pertanyaan langsung, mereka tetap aktif belajar, guru juga sesekali memberikan candaan sebagai selingan. Menurut saya, observasi psikologi pendidikan ini sangat seru. Karena banyak pelajaran yang dapat diambil.

Malindo Agnes
Observasi yang kami lakukan mengenai cara mengajar guru berjalan dengan baik. Pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada murid dapat diterima dan ditangkap dengan baik oleh murid. Tujuan guru pun tercapai, yaitu murid-muridnya berhasil mengenal dan memakai konsep yang diajarkan oleh guru. Kerja kelompok yang dibentuk sangat membantu cara belajar murid, karena dengan begitu murid akan lebih aktif.

psikologi pendidikan - observasi

Kami telah mengobservasi salah satu sekolah TK di daerah padang bulan, pasar 3. Nama TK tersebut adalah TK Terang Bangsa. Disana kami melihat anak anak yang sedang berada di jenjang prasekolah. Hampir dari mereka semua cukup aktif. Namun ada juga yang sebagian tidak terlalu aktif seperti kebanyakannya. Anak TK Terang Bangsa terlihat dari fisik mereka cukup baik dan perkembang motorik yang dimilikinya sampir semuanya sama. Namun ada yang masih bergantung pada guru dan pengasuhnya dan ada juga yang sudah dapat bermain sendiri.

when i was your man

Same bed but it feels just a little bit bigger now

Our song on the radio but it don't sound the same
When our friends talk about you, all it does is just tear me down
'Cause my heart breaks a little when I hear your name

It all just sounds like oooooh…
Mmm, too young, too dumb to realize
That I should have bought you flowers
And held your hand
Should have gave you all my hours
When I had the chance
Take you to every party
'Cause all you wanted to do was dance
Now my baby's dancing
But she's dancing with another man

My pride, my ego, my needs, and my selfish ways
Caused a good strong woman like you to walk out my life
Now I never, never get to clean up the mess I made, ohh…
And it haunts me every time
I close my eyes

It all just sounds like oooooh…
Mmm, too young, too dumb to realize
That I should have bought you flowers
And held your hand
Should have gave you all my hours
When I had the chance
Take you to every party
'Cause all you wanted to do was dance
Now my baby's dancing
But she's dancing with another man

Although it hurts
I'll be the first to say that I was wrong
Oh, I know I'm probably much too late
To try and apologize for my mistakes
But I just want you to know

I hope he buys you flowers
I hope he holds your hand
Give you all his hours
When he has the chance
Take you to every party
'Cause I remember how much you loved to dance
Do all the things I should have done
When I was your man
Do all the things I should have done
When I was your man

beneath your beautiful

You tell all the boys "No"

Makes you feel good, yeah.
I know you're out of my league
But that won't scare me away, oh, no

You've carried on so long,
You couldn't stop if you tried it.
You've built your wall so high
That no one could climb it,
But I'm gonna try.


Would you let me see beneath your beautiful?
Would you let me see beneath your perfect?
Take it off now, girl, take it off now, girl
I wanna see inside
Would you let me see beneath your beautiful tonight?

You let all the girls go
Makes you feel good, don't it?
Behind your Broadway show
I heard a boy say, "Please, don't hurt me"

You've carried on so long
You couldn't stop if you tried it.
You've built your wall so high
That no one could climb it.
But I'm gonna try

Would you let me see beneath your beautiful?
Would you let me see beneath your perfect?
Take it off now, boy, take it off now, boy
I wanna see inside
Would you let me see beneath your beautiful tonight, oh, tonight?

See beneath, see beneath,
I...
Tonight
I...

I'm gonna climb on top your ivory tower
I'll hold your hand and then we'll jump right out
We'll be falling, falling but that's OK
'Cause I'll be right here
I just wanna know

Would you let me see beneath your beautiful?
Would you let me see beneath your perfect?
Take it off now, girl, take it off now, girl (take it off now, boy,take it off now, boy)
'Cause I wanna see inside
Would you let me see beneath your beautiful tonight, oh, oh, oh, tonight?
See beneath your beautiful, oh, tonight.
We ain't perfect, we ain't perfect, no.
Would you let me see beneath your beautiful tonight ?

pantun lucu

Makan sate di dalam oplet

petik jagung sama singkong
maaf nih gue lagi di toilet
ngetik pantun sambil nongkrong

Orang mudik bawa barang
pakai kain jatuh terguling
sudah senang dilirik orang
setelah sadar ternyata juling

pergi ke Bandung naik Taksi
naik taksi tak perlu bayar
sampai Bandung turun taksi
turun taksi baru bayar..kahkahkah

jalan jalan ke kota depok
nemuin uang segepok
ada apa dibalik tembok
ada nenek lagi cebok

Jalan-jalan ke pinggir empang
nemu sendok dipinggir empang
hati siapa tak bimbang
situ botak minta dikepang

Buah kedondong Buah atep
Dulu bencong sekarang tetepp

Buah semangka buah duren
Nggak nyangka gue keren

Buah semangka buah manggis
Nggak nyangka gue manis

Buah apel di air payau
Nggak level layauuuuuuu.....

Pohon kelapa, Pohon durian,
Pohon Cemara, Pohon Palem
Pohonnya tinggi-tinggi Bo!

Buah Nanas, Buah bengkoang
Buah jambu, Buah kedondong
Ngerujak dooooooooonggggggg...

Ada padi, Ada jagung
Ada singkong, Ada pepaya
Panen ni yeeeeeeeeeeeee!

Disini Gunung, Disana gunung
Banyak amat yah gunungnya...

Disini bingung, Disana linglung
Emangnya enak, engga nyambung....

Sayur sop, Sayur kacang
Meking lop yok yang

Buah semangka berdaun sirih
Buah ajaib kali yah?????????

Kura-kura dalam perahu
Iseng banget tuch kura...

Jalan kaki ke pasar baru
Jauh boooooooooooo....

Jambu merah di dinding
Jangan marah just kidding

jauh di mata, dekat dihati
jauh di hati, dekat dimata
jauh-dekat seribu perak

makan roti pake sambel
makan telor pake garem
kalo ogut lagi kesel
mata ogut suka merem

Nemu gesper, di pinggir jalan
kalo laper, makan tu gesper

Men sana in corpore sano
gue maen kesana,
elo maen ke sono!
hahaha....palelo ijo

disana gunung, disini gunung,
ditengah-tengah bunga melati
saya bingung kamu pun bingung
kenapa ada bunga melati ???!?

Jalan-jalan ke kota paris
lihat rumah berbaris-baris
enak luh jalan jalan melulu

buah kedong-dong buah tomat
Eh, Elu bodong amat

Pohon cabe berbuah cabe
Pohon tomat berbuah tomat
kalo pohon tomat berbuah cabe
itu ajaib. Iya ngga Mat?

buah duren di pohon beringin
resek banget tuch duren....

ayam kurus bulunya banyak
rugi banget yang beli.........

kakak monyonk adik memble
keturunan jelek kali ye.......

bunga melati bunga mawar
bunga mawar bunga melati
aduh pantun ini norak sekali